Minimalisir Dua Titik Rawan Banjir Luapan Sungai, PU SDA Jatim Babat Habis Tanaman Di Bantaran Sungai Gambirono

Tintapedia.com – Guna mengantisipasi terjadinya banjir luapan sungai di Kabupaten Jember. Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Propinsi Jawa Timur, Menggelar bersih bersih pohon dan barongan bambu di area bantaran sungai Gambirono, Jumat pagi (11/11/2022).

Dinas PU SDA Jatim bekerja sama dengan PU SDA Kabupaten Jember, juga menggandeng masyarakat, TNI Polri dan Pemerintah desa setempat. Titik zona merah yang dilakukan normalisasi bantaran sungai ini berada di dusun krajan desa Gambirono Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember.

Kepala UPT PUBMSDA ( Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air ) Propinsi Jawa Timur wilayah Lumajang, Prabowo mengatakan bahwa kegiatan ini termasuk agenda rutin. Ada dua titik zona merah ketika curah hujan tinggi, daerah sekitar bantaran pasti meluap karena banyak penyumbatan sungai, akibat barongan bambu yang ada di sepanjang bantaran sungai.

“Kami hari ini mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk gotong royong membersihkan bantaran sungai ini dari barongan bambu dan pohon pohon. Daerah ini sering meluap hingga ke pemukiman dan ada satu titik lagi di dam bagorejo, Kata Prabowo Saat diwawancarai sejumlah rekan media di lokasi.

Selain itu, Prabowo juga mengajak masyarakat untuk tidak menanam tanaman keras seperti bambu dan yang lainnya, serta tidak membuat bangunan di sekitar bantaran yang membuat tersendatnya saluran air.

“Kami tak henti henti mengajak masyarakat untuk saling menjaga wilayah bantaran sungai. Jangan menanam pohon keras, dan jangan membuat bangunan di bantaran. Hal ini yang sering menjadi penyebab banjir luapan sungai, ” Tutup Prabowo.

Terpisah, Warga sekitar bantaran, bu Untung (53) mengatakan bahwa jika hujan deras diwilayah pegunungan. Maka air pasti meluap dan menggenangi rumahnya. Bahkan di awal bulan Oktober lalu, rumahnya terendam sekitar satu meter setengah.

” Ini pak masih ada bekasnya, di tembok rumah saya pak. Sungai Gambirono ini sering meluap, tapi cepat surutnya pak. Ya saya sadar meski barongan bambu keluarga saya di pangkas habis, saya tidak apa apa pak, asal wilayah saya tidak banjir lagi, ” Ungkap Bu Untung. (Gusti)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar