Pedagang Kosmetik di Pasar Asemka Mengaku Omsetnya Turun Hingga 80% Gara Gara TikTok Shop

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau Pusat Grosir Asemka, Pinangsia, Jakarta Barat. Para pedagang kosmetik di Pasar Asemka mengeluhkan omzet mereka turun 70% hingga 80%. Mereka menyampaikan keluhan tersebut kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang menyambangi Pasar Asemka, Pinangsia.
Dalam kunjungannya, Zulhas mendatangi lima sampai enam kios di Pusat Grosir Asemka. Di tiap toko, masing-masing pedagang mengeluhkan bahwa omzet yang mereka peroleh saat ini turun drastis sebelum masa pandemi.

Salah seorang pedagang, Anton (21) mengatakan bahwa sejak toko yang dijaganya dibuka pukul 08.00 WIB, Zulhas adalah pedagang pertama di toko tersebut.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau Pusat Grosir Asemka, Pinangsia, Jakarta Barat. Para pedagang kosmetik di Pasar Asemka mengeluhkan omzet mereka turun 70% hingga 80%. Mereka menyampaikan keluhan tersebut kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang menyambangi Pasar Asemka, Pinangsia.
Dalam kunjungannya, Zulhas mendatangi lima sampai enam kios di Pusat Grosir Asemka. Di tiap toko, masing-masing pedagang mengeluhkan bahwa omzet yang mereka peroleh saat ini turun drastis sebelum masa pandemi.

Salah seorang pedagang, Anton (21) mengatakan bahwa sejak toko yang dijaganya dibuka pukul 08.00 WIB, Zulhas adalah pedagang pertama di toko tersebut.

“Iya pak menteri tadi yang pertama, penglaris. Dulu omzet sehari pas 2018-2019 bisa jutaan. Sekarang turun hampir 70-80%. Sehari Rp 500 ribu saja susah, mas. Malah pernah tidak ada yang beli sama sekali. Kita tidak jualan online karena banyak banget pesaingnya,” jelas dia.

Kemudian pedagang lain, Syafril (54) adalah pedagang pertama yang mengeluh kepada Zulhas. Penjual produk tekstil itu menjelaskan pendapatannya turun drastis selama tiga tahun terakhir.

Selain pandemi, ia mengatakan hal ini diperparah dengan kehadiran social commerce seperti TikTok Shop. Menurutnya, barang-barang yang di jual di platform tersebut harganya terlalu murah.

“Kebanyakan pengaruhnya perdagangan online, lebih parah lagi TikTok shop. Siaran langsung, itu yang buat sepi. Murah-murah dijualnya, jauh dari pasaran di sini, pak,” beber Syafril.

Sumber: detik.com

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar