Mahasiswa KKN Universitas Jember Kembangkan Alat Cetak Kompos

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler periode II tahun akademik 2021/2022 yang berlangsung dari 20 Juli hingga 23 Agustus 2022 telah berakhir. Ditutup dengan kegiatan Expo KKN Periode II yang digelar hari Sabtu, 27 Agustus 2022 di lapangan upacara Universitas Jember. Beragam karya inovasi mahasiswa dipamerkan, dari olahan jamur, pestisida nabati hingga genteng berbahan ampas tebu. Beragam inovasi tersebut kemudian dinilai oleh dewan juri dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) untuk kemudian ditetapkan inovasi mana yang berhak mendapatkan predikat inovasi favorit.

Dan pada Expo KKN periode II kali ini, inovasi favorit diraih oleh Triadi Andika Rahman dan kawan-kawan yang melakukan KKN di Desa Bungatan Kecamatan Bungatan Kabupaten Situbondo. Triadi beserta koleganya menciptakan alat cetak kompos. “Ide alat ini muncul karena kami melihat banyaknya kotoran ternak yang dibuang begitu saja sehingga mengotori lingkungan dan tentu berpotensi menimbulkan penyakit. Jumlah kotoran ternaknya cukup banyak mengingat banyak warga Desa Bungatan yang berprofesi sebagai peternak,” tutur Triadi saat ditemui di kampus Tegalboto (5/9).

Setelah melalui serangkaian diskusi internal, Triadi beserta kolega lantas memutuskan untuk mencoba membuat alat cetak kompos sederhana. Pasalnya kotoran ternak sudah terbukti sebagai pupuk organik untuk tanaman, namun warga enggan memanfaatkannya karena dirasa akan membuat tangan kotor. Dengan bermodalkan besi pipa, besi plat dan per besi maka mulai lah proyek alat cetak kompos ini diawali. Idenya adalah mengubah kotoran ternak menjadi kompos blok yang siap digunakan sebagai media tanam. Selain mudah dibuat, ongkosnya pun murah, hanya dua ratus ribu rupiah.

“Dengan alat ini maka warga bisa membuat media tanam secara mandiri. Apalagi kami melihat banyak warga Desa Bungatan yang selain berternak juga adalah petani sayur. Cukup mencampur kotoran ternak dengan bahan media tanam seperti tanah dan sekam atau yang lain. Lantas masukkan ke alat cetak kompos, tekan dan jadilah kompos yang siap ditanami bibit sayuran. Bahkan ibu-ibu pun mudah menggunakan alat ini,” jelas Triadi yang mahasiswa Fakultas Teknik ini.

Begitu jadi dan berhasil bekerja dengan baik, Triadi lantas menyosialisasikan ke warga setempat. Alat cetak kompos karya Triadi dan kawan-kawan mendapatkan respon hangat dari warga Desa Bungatan. Seperti yang disampaikan oleh perwakilan pemuda setempat, Affan Dimas. “Saya mengapresiasi ide dan inovasi kawan-kawan mahasiswa peserta KKN Universitas Jember. Sudah lama di sini banyak kotoran ternak yang di buang sembarangan, yah karena warga kurang informasi kotoran ternak tersebut akan dikemanakan. Pembuatannya pun mudah, semoga alat cetak kompos menjadi solusi pengolahan kotoran ternak di Desa Bungatan,” ungkap Affan Dimas.

Pujian juga datang dari Ali Badrudin, Sekertaris I Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember yang membidangi program KKN. Menurutnya apa yang dikerjakan oleh Triadi dan kawan-kawan di Desa Bungatan terbukti mampu menjadi solusi problema setempat. “Kami memutuskan memilih alat cetak kompos karya mahasiswa KKN di Desa Bungatan sebagai inovasi favorit karena sudah memenuhi tiga unsur penilaian, yakni pertama orisinalitas ide, kedua inovasi yang mampu menyelesaikan masalah, serta keberlanjutan atau sustainable mengingat alat cetak kompos tersebut mudah dibuat oleh warga,” pungkas Ali Badrudin.

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar