Karnaval Seni dan Budaya,Smk PGRI 05 Jember Angkat Legenda Putri Domas

Tintapedia.com – Ribuan peserta Carnaval seni budaya dari berbagai penjuru padati jalan raya kecamatan kencong Jember mulai pukul 10.00 Wib.

Dengan angkat tema Seni dan Budaya kencong Kota tua tersebut, para peserta yang harus berjalan mulai Start dari Dira Shoping hingga Finish balai desa Wonorejo tersebut menempuh jarak 3,5 KM.

Berbagai tampilan cerita rakyat di apresiasikan dalam pagelaran Carnaval yang sempat mati suri akibat pandemi selama 2 tahun tersebut.

Mulai dari cerita kerajaan Mataram hingga angkat cerita kisah cinta kerajaan Majahapit yaitu Putri Domas atau lebih di kenal dengan putri Rengganis dari Majapahit yang di asing kan karena buruk rupa akibat teluh atau santet dan berganti nama Roro Tompe.

Salah satu keunikan carnaval yang digelar di kecamatan kencong Jember pada, Rabu,(24/8/2022) yaitu sekolah SMK PGRI O5 Kencong.

Dengan jumlah peserta 300 siswa siswi tersebut tampilkan cerita cinta yang mengharu biru yaitu Putri Rengganis

Hal tersebut dipetik pada kisah seorang putri dari kerajaan Majapahit bernama Putri Rengganis, ia merupakan seorang putri dengan paras buruk rupa akibat serangan teluh yang kemudian dia mengganti namanya menjadi Roro tompe paras yang buruk rupa membuatnya mengasingkan diri di sebuah hutan.

Pada suatu ketika dalam perjalanannya ia bertemu dengan seorang resi yaitu Resi mojo dari padepokan Mojosari resi mojo lantas menyatakan tujuan sang Putri berada di dalam hutan seorang diri sang Putri pun menceritakan apa yang sedang dialaminya kemudian meminta pertolongan kepada resi untuk menghilangkan teluh dari dalam dirinya tanpa ragu resi mojo segera membawa Putri roro tompe masuk ke dalam telaga hidup dengan seketika berubah menjadi putri yang sangat cantik dengan nama Putri Domas.

Setelah melakukan pertapaan di dalam telaga hidup membawa Putri Domas ke Mojosari kedatangan Putri menimbulkan perseteruan antara kerajaan Sadengan yang dipimpin oleh pangeran Puger dan seorang raja lelembut bernama prabu Buto barong akibat perseteruan tersebut terjadilah peperangan antara pangeran puger untuk mendapatkan Putri Domas akhirnya pangeran Puger mengalami kekalahan atas prabu Buto bangsa lelembut dan tidak mungkin bisa menikah dengan Putri Domas.

Dari situlah pangeran Puger meminta tolong kepada Pangeran Anjasmara dari Wringinsari.

“Kisah ini adalah tema yang kita angkat budaya lokal agar masyarakat kencong dan Jember semua tahu jika disini ada kebudayaan yang wajib di ketahui dan ini adalah nilai Budi pekerti yang wajib kita teladani dari cerita putri domas,” Kata Saiful Anwar Spd, kepala sekolah SMK PGRI 05 Kencong.

Tidak hanya itu saja, Kepala sekolah juga menerangkan sedikit tentang kisah cinta Putri Domas yang di asing kan hingga di buat perebut bangsa manusia dengan lelembut karena kecantikan sang putri tersebut.

Sementara itu, warga masyarakat yang melihat carnaval seni budaya tersebut bernama Ahmad Faisol pada saat gelaran drama kolosal di sela sela kegiatan HUT 77 RI menyampaikan.

“Ini cukup luar biasa, dan saya pribadi melihat dari kacamata saya sangat luar biasa, selain sendra tari juga ada cerita sejarah yang mendidik pada jaman kerajaan lama tersebut, menurut saya ini sangat bagus sekali, dan ada juga drama kolosal juga di jalan di lihat ribuan pasang mata,” ungkap Faisol asal kecamatan Jombang.

Sementara itu, dari kegiatan Carnaval pihak camat kencong Suryadi menanggapi sangat baik, karena dengan pagelaran seni budaya carnaval ini masyarakat juga di untungkan dengan perputaran roda ekonomi.

“Luar biasa antusiame masyarakat, dan ini sudah ada ribuan dan ratusan penjual dan pembeli, ini adalah marketplace baru untuk peningkatan ekonomi kerakyatan,” ungkap Camat kencong.(Gusti)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar