Jember Bangkit, Tingkatkan Ekonomi dari Bawah Event Pasar Budaya Jadoel Digelar

Jember- Pasca pandemi yang melanda Indonesia, dan kebijakan pemerintah yang akhirnya melonggarkan semua kegiatan membuat beberapa masyarakat berbondong-bondong membuat event yang bertujuan meningkatkan ekonomi kerakyatan.

Salah satunya kegiatan yang dikemas dengan tema pasar budaya tempo dulu yang digelar di Kampung londo kencong kota tua yaitu bekas pabrik gula PTPN XI Gunungsari kencong.

Kegiatan selama 2 hari pada tanggal 16-17 Juli 2022 pada sabtu-minggu yang dilakukan puluhan pemuda yang tergabung dalam komunitas bernama kencong kota tua dan juga mahasiswa Inaifas,(institut agama Islam alfalah Asunniyah) tersebut dikemas dengan kegiatan UMKM dan juga carnaval dengan tema berdandan baju bertema jaman dulu.

Berlatar belakang kencong tempo dulu dengan tempat wisata Heritage bekas bangunan peninggalan jaman Belanda tersebut dipilih oleh panitia kegiatan selain untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas juga memberikan ruang tempat baru bagi pelaku UMKM atau pelaku seni yang tergabung dalam Komunitas perupa Jember,(KPJ) Jember yang ikut meramaikan kegiatan membangkitkan ekonomi Jember dari tingkat bawah.

“Alhamdulillah setelah lama Vacum, kini kegiatan bisa digelar Kembali dan bertempat di kampung londo PTPN XI Gunungsari kencong.kegiatan ini kami laksanakan bersama sama untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan dan membuat market place bagi rakyat,” kata ketua Komunitas kencong kota tua bernama Ulum Pitix, Sabtu,(16/7/2022) saat dikonfirmasi disela sela kegiatan berlangsung.

Ditanya lebih lanjut terkait produk apa yang dijual di kegiatan tersebut, ketua kencong kota tua menjelaskan.

“Jadi kami jauh jauh hari sudah menyebar Flayer kegiatan tersebut, jadi bagi warga yang berminat dan berdagang jenis apapun bisa langsung menghubungi panitia dan sama pihak panitia di siapkan ratusan tenda guna untuk di gunakan masyarakat berjualan,” terangnya.

Lebih lanjut panitia juga menambahkan jika kegiatan ini tidak hanya kegiatan UMKM saja, namun juga ada kegiatan melukis on the spot dan pameran lukisan yang dilakukan oleh komunitas perupa Jember,(KPJ).

“Jadi kegiatan ini dilakukan 2 hari Sabtu dan Minggu dan itu dikemas dalam UMKM dan juga melukis wisata Heritage kampung londo dan juga carnaval budaya tempo dulu, jadi masyarakat yang hadir juga diharapkan bisa berdandan ala tempo dulu, hal itu lebih mengena dalam kegiatan yang bertempat dilokasi bekas pabrik gula bangunan jaman Belanda,” terangnya.

Sementara terpisah salah satu pelaku UMKM berjualan madu bernama Shahrul Alim disela sela kegiatan tersebut mengaku sangat mendukung kegiatan seperti ini, karena dengan kegiatan rutin dilaksanakan bisa cepat menumbuhkan ekonomi kerakyatan di tengah pulihnya Indonesia setelah Tragedi pandemi Covid-19.

“Saya pribadi sangat mendukung kegiatan yang dilakukan, sebagai pelaku usaha ini adalah moment luar biasa agar produk madu yang saja jual bisa dikenal di khalayak luas, selain itu besok saya akan bawa sarang madu bersama lebah nya juga agar masyarakat tahu mana madu yang asli dan bisa cicipi langsung dari rumah lebah,” ungkapnya.

Dari puluhan pelaku usaha UMKM tersebut selain menjual berbagai makanan olahan jaman dulu dan juga modern, pelaku usaha juga ada yang menjual pupuk organik untuk membantu petani yang saat ini kesulitan dalam hal mencari pupuk buat padi dan palawija dan segala macam jenis tanaman dengan harga yang ekonomis.(Lum)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar