Dua Tahun Vakum, Larung Sesaji Hasil Bumi Di pantai Paseban Berjalan Meriah

Tintapedia.com – Hasil Bumi yang dirangkai dengan berbagai buah dan juga sayuran berbagai macam setinggi 3 meter di arak warga Desa Paseban dalam kegiatan tahunan yaitu Larung sesaji, Kamis,(4/8/2022) sore.

Selain gunungan hasil bumi juga ada perahu ukuran 5 meter yang di hias dan dilengkapi kembang Mayang dan juga lembaran uang yang di gantung di semua sisi dan di arak beramai ramai menuju pesisir pantai tersebut juga di ikuti oleh tari tarian khas pesisir pantai Paseban.

Tidak hanya itu saja, dalam rangkain sakral yang dilakukan setahun sekali tersebut warga nelayan yang ikut dalam kegiatan tersebut juga berdandan seperti kerajaan lengkap dengan ubo rampe sesaji yang akan ikutkan dalam prosesi Larung tersebut.

Kegiatan yang diikuti Ratusan nelayan pantai Desa Paseban, Kecamatan Kencong Jember dan dilihat oleh pengujung dari seantero kecamatan kencong tersebut menambah semarak kegiatan Larung sesaji bentuk ucap syukur nelayan karena hasil laut yang melimpah selama bekerja di lautan lepas mengambil ikan.

“Alhamdulillah acara petik laut bisa dilaksanakan dengan baik, ini adalah Tradisi setiap tahun dan mulai hari ini kegiatan akan kita lakukan semeriah mungkin dan ini juga kedepan dengan adanya petik laut ini bisa untuk mengembangkan wisata pantai Paseban,” kata Satupan kepala Desa Paseban.

Ditanya lebih lanjut arti makna Larung sesaji yang dilakukan di pantai tersebut, pihak kepala desa juga menerangkan.

“Acara ini adalah memang acara ucap syukur warga pesisir yang memang sebagian besar bekerja sebagai nelayan, maka dari itu dengan acara petik laut ini adalah bentuk suka cita masyarakat terhadap laut yang selama ini memberikan Ikan yang banyak bagi nelayan, dan selain itu rangkaian acara juga kita gelar di pinggir pantai seperti halnya wayang” ungkap kades.

Sementara ditempat yang sama, Irvanudin ketua Koperasi pemuda pesisir selatan desa Paseban menyampaikan, jika dalam kegiatan petik laut selain melakukan arak arakan hasil bumi juga berupa replika perahu diberi berbagai makanan yang ditaruh didalam piring yang dihias bunga dan uang.

“Kami arak gunungan hasil bumi dan juga replika perahu mulai dari jalan lintas selatan menuju pesisir yang jaraknya 300 meter dan selanjutnya kita Larung, dan untuk gunungan hasil bumi kita berikan kepada masyarakat,” ungkap Irvan.

Tidak hanya itu saja, Irvan juga menjelaskan jika kegiatan ini ada tiga komponen yang terangkai untuk masyarakat dan juga desa paseban lebih baik.

“Kegiatan petik laut ini ada tiga komponen yaitu konsep petik laut, wisata dan ekonomi, jadi ketika nya kita satukan agar ekonomi kemasyarakatan bisa jalan dan juga wisata berkembang dan kegiatan tahunan petik laut berjalan dengan lancar,” terangnya.

Sementara terlihat antusiasme ribuan orang dari berbagai kecamatan kencong berduyun berdatangan dalam kegiatan petik laut tersebut, namun karena kondisi perairan selatan Jawa kurang baik dan ombak tinggi beberapa petugas gabungan seperti BPBD dan Polsek maupun Koramil setempat menyuruh warga menjauhi pantai yang ombaknya kurang lebih hampir 4 meter tersebut.(Muhammad)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar